4 Hal yang Harus Kamu Persiapkan Untuk Menghadapi Ujian Al-Azhar Mesir
Andreysetiawan.com - Apa kabar kalian semua? Semoga diberi kesehatan ya dimanapun kalian berada, aminn. Kali ini saya ingin share pengalaman nih tentang beberapa hal yang perlu dipersiapkan ketika ingin menghadapi ujian Al-Azhar Mesir.
Nah, artikel ini sangatlah cocok buat kalian jadikan referensi untuk menghadapi ujian Al-Azhar Mesir kedepannya. So, ngak usah beralama-lama lagi berikut adalah penjelasannya.
4 Hal Yang Harus Kamu Persiapkan Untuk Menghadapi Ujian Al-Azhar Mesir
Ujian atau imtihan Al-Azhar adalah momen yang begitu krusial dan menakutkan bagi mahasiswa Al-Azhar. Bagaimana tidak? Waktu itulah masa dimana setiap individu dimintai pertanggung jawaban atas apa yang telah ia pelajari selama setengah tahun atau setahun pelajaran.
Nah, setiap mahasiswa pastinya memiliki cara tersendiri dong untuk mempersiapkan dirinya dalam menghadapi ujian. Dan di artikel kali ini saya punya rekomendasi nih buat kalian yang ingin mengetahui cara saya mengadapi ujian Al-Azhar. Penasaran? Berikut adalah hal-hal yang biasanya saya siapkan ketika ingin menghadapai ujian Al-Azhar:
1. Belajar
Point pertama ini jelas dong sangat penting bin penting. Bagaimana bisa seorang mahasiswa lancar dalam mengerjakan soal ujian jika ia sendiri tidak belajar?. Mungkinkah? Tidak mungkin, jikalau ada yang berkata mungkin. Berarti ia merupakan golongan yang mendapatkan ilmu laduni setiap mengerjakan ujian, masyakallah.
Jangan seperti itu ya temen-temen. Ilmu laduni itu hanya untuk orang-orang terpilih saja. Kalau diambil perbandingan 1 orang banding 1000. Jadi, orang yang memiliki ilmu laduni sangatlah jarang. Shohibul Alfiah berkata dalam baitnya:
وَفِى لَدُنِّى لَدُنِى قَلَّ وَفِى# قَدْنِى وَقَطْنِى الْحَذْفُ اَيْضًا قَدْ يَفِى
Jadi قل ya sedikit sekali yang dapat ilmu laduni. Untuk mempersiapkan ujian kita harus belajar, kita ikhtiar dulu. Jika ingin bisa mengerjakan soal ujian ya belajar. Dunia ini bekerja sesuai hukum alam, sebab musabab. Jadi tidak mungkin orang ngak belajar bisa mengerjakan ujian. Begitu ya bro, belajarlah.
2. Alat perang
Point yang kedua adalah alat perang. Maksudnya gimana? Yang dimaksud buka pedang atau pistol untuk perang lho ya heheh. Maksudnya adalah kalian harus menyiapkan alat-alat ujian. Seperti bolpoin biru atau hitam, tip X (penghapus pena), pensil, penghapus, penggaris, papan ujian, kartu mahasiswa atau pasport, jam tangan dan lain-lain.
Bawa bolpoin nya jangan hanya satu ya, bawalah dua atau berapa supaya bisa jadi cadangan bila satu mati. Dan harus pakai bolpoin biru atau hitam. Jangan kuning, biru, atau malah merah, kalau kata orang mesir mamnu' dilarang ya. Karena disini warna formalnya untuk tinta adalah biru maka usahakan pakai biru kalau ngak ada bisa pakai hitam.
Dan saya punya tips buat kalian. Usahakan pakai bolpoin yang ukuran mata penanya kecil ya seperti 0,1 atau berapa. Hal ini supaya apa? Hal ini supaya tulisan kalian lebih bagus. Karena bentuk tulisan dan kerapian itu dinilai para doktor kampus lho. Menjadi nilai plus jika tulisannya bagus.
Nah, kenapa awal tadi saya sebut alat perang? Karena setiap ujian saya mengvisualisasikan bahwa ujian itu layaknya perang. Perang harus punya alatnya seperti pedang dan lain-lain. Begitu juga ujian harus punya alatnya seperti bolpoin dan lain-lain. Jika dalam perang tidak punya pedang maka kita akan kalah secara otomatis, musuh akan mudah membunuh kita. Seperti itulah gambaran nya.
3. Statergi
Point yang ketiga adalah menentukan statergi. Dalam ujian juga harus ada statergi nya lho. Bukan hanya dalam perang.
Ketika ingin menghadapi ujian kalian harus punya statergi agar ujian kalian berjalan dengan lancar dan berhasil. Misalnya yang biasa saya lakukan adalah saya harus menetapkan statergi ketika mengerjakan ujian, maka hal yang perlu saya pikirkan adalah:
Pertama statergi sebelum dan setelah ujian
Saya akan menulis apa saja yang perlu saya lakukan sebelum dan setelah ujian. Misalnya ujian saya jam 12 sampai jam 2 siang (waktu ujian Al-Azhar 2 jam). Maka sebelumnya saya akan membagi waktu saya untuk murojaah (mengulas pelajaran dan hafalan ku semalam), tidur sebentar agar otak fresh, makan yang cukup, dan ibadah seperti sholat dan berdoa agar diberikan kelancaran dalam mengerjakan ujian. Dan setelah ujian biasanya saya mengevaluasi apa saja yang telah saja kerjakan tadi sewaktu ujian. Apa kekurangan saya dan lain-lain.
Kedua statergi waktu ujian
Waktu mengerjakan ujian Al-Azhar adalah 2 jam. Maka sebelum ujian saya akan membagi waktu dalam 2 jam tersebut untuk apa aja. Misalnya 2 jam kan 120 menit kan? 1 jam nya 60 menit. Maka saya bagi 20 menit untuk mengisi identitas dan memahami soal ujian. 40 menitnya lagi untuk mengerjakan soal yang mudah, 50 menitnya lagi untuk mengerjakan soal yang susah, dan 10 menitnya lagi untuk mengecek jawaban pertama sampai akhir apakah ada yang terlewat, ada yang kurang, atau apalah. Seperti itu.
4. Doa
Point yang terakhir adalah doa. Setelah kita ikhtiar belajar sampai menentukan statergi. Maka yang harus kita lakukan selanjutnya adalah perbanyak berdoa. Hal ini sangatlah penting. Karena ujian Al-Azhar itu bisa dibilang salah satu moment sakral.
Ada orang yang sangat percaya diri sekali bisa mengerjakan ujian dan bercerita sana sini nilai nya akan baik nantinya. Tapi ketika nilai udah diumumkan ternyata nilainta tidak sesuai harapan. Ada juga yang ketika mengerjakan merasa kesulitan tapi malah ketika nilai turun nilainya baik. Inilah yang membuat ujian Al-Azhar menjadi sakral. Bukan hanya ikhtiar saja yang mempengaruhi hasil ujian. Tapi doa yang merupakan bentuk tawakal juga ikut andil dalam menentukan nilai ujian. Wa allah alam.
Itulah tadi 4 Hal Yang Harus Kamu Persiapkan Untuk Menghadapi Ujian Al-Azhar Mesir yang bisa saya share kepada kalian melewati tulisan ala kadarnya ini. Pada kesimpulannya, untuk menghadapi ujian Al-Azhar kita harus ikhtiar dan tawakal secara totalitas. Semoga artikel ini bisa menjadi referensi dan bermanfaat bagi kalian. Saya ucapkan terima kasih dan sampai jumpa di artikel selanjutnya.