Teks dan Terjemah Lengkap Qasidah Burdah Imam Busiri: Bagian Enam
الفصل السادس : في شـرف الــقرآن ومدحـه
Bagian ke-6 qasidah burdah: kemuliaan Alquran Alkarim dan Pujian Terhadapnya
فَالدُّرُّ يَزْدَادُ حُسْنًا وَّهُوَ مُنْتَظِمٌ ۞ وَلَيْسَ يَنْقُصُ قَدْرًا غَيْرَ مُنْتَظِمِ
Artinya: "Biarkan aku mengurai mukjizat yang tampak pada nabi.
Tampak bagai api jamuan malam hari di atas gunung menjulang tinggi."
فَمَا تُطَاوِلَ أٰمَالِ الْمَديـــــحِ إِلىٰ ۞ مَا فِيهِ مِنْ كَرَمِ الْأَخْلَاقِ وَالشِّيَمِ
Artinya: "Mutiara bertambah indah anggun bila ia rapi tersusun.
Nilainya tak berkurang sedikitpun walau tak tersusun."
أٰيَــاتُ حَقٍّ مِنَ الرّحْمٰنُ مُحْدَثَةٌ ۞ قَدِيْةٌ صِفَةُ الْمَوْصُوْفِ بِالقِدَمِ
Artinya: "Ayat- ayat Al-Quran adalah dari tuhan nan rahman.
Baru turunnya, terdahulu maknanya dan sifat Dzat yang bersifat Maha Qidam."
لَمْ تَقْتَــــــــرِنْ بِزَمِانٍ وَّهْيَ تُخْبِرُنَا ۞ عَنِ الْمَعَادِ وَعَنْ عَادٍ وَعَنْ إِرَمِ
Artinya: "Ayat–ayat al-quran tak bersamaan denga zaman.
Dan ayat-ayat Alqur’an telah kabarkan pada kita tentang akhirat, kaum `Ãd dan kota iram."
دَامَتْ لَدَيْنَا فَفَاقَتْ كُلَّ مُعْجِزَةً ۞ مِنَ النَّبِيِّيْـــــنَ إِذْ جَآءَتْ وَلَمْ تَدُمِ
Artinya: "Ayat ayat ilahi disisi kita kekal abadi.
Mengungguli mukjizat para nabi mukjizat yang datang tiada lestari."
مُحَكَّمَـــاتٌ فَمَا يُبْقِيَنَ مِنْ شُبَهٍ ۞ لِذِيْ شِقَاقٍ وَلاَ يَبْغِيْنَ مِنْ حَكَمِ
Artinya: "Sungguh kokoh itu al-quran tak tinggalkan keserupaan.
Bagi yang punya perselisihan dan tak usah cari hakim kebenarakebenarann."
مَا حُوْرِبَتْ قَطُّ إِلّا عَادَ مِنْ حَرَبٍ ۞ أَعْدَى الْأَعَادِيْ إِلَيْهَا مُلْقِيَ السَّلَمِ
Artinya: "Sama sekali al-quran takkan ditentang kecuali akan kembali dari medan perang.
Musuh yang sangat hebat dan pasrah dalam keadaan tunduk dan pasrah."
رَدَّتْ بَلَاغَتُهَا دَعْوٰى مُعَارِضِهَا ۞ رَدَّ الْغُيْورِ يَدَ الْجَانِ عَنِ الْحَرَمِ
Artinya: "Keindahan sastranya menaklukkan penentangnya.
Bagai pencemburu membela keluarganya dari tangan jahil yang menjamahnya."
لَهَا مَعَانٍ كَمَوْجِ الْبَحْرِ فِيْ مَدَدٍ ۞ وَفَوْقَ جَوْهَرِهِ فِيْ الْحُسْنِ وَالْقِيَمِ
Artinya: "Bagi Al-Quran berlimpah banyak makna bertambah tambah bak ombak samudera.
Keindahan dan nilainya melebihi mutira samudera."
فَلَا تُعَدُّ وَلَا تُحْصٰى عَجَائِبُهَا ۞ وَلَا تُسَامُ عَلىَ الْإِكْثَارِ باِلسَّـــــــأَمِ
Artinya: "Keajaiban ayat ayat Al-Quran tak bisa dibatasi hitungan.
Maknanya nan banyak bertebaran sama sekali tak membosankan."
قَرَّتْ بِهَا عَيْنُ قَارِيْهَا فَقُلْتُ لَهُ ۞ لَقَدْ ظَفِرْتَ بِحَبْلِ الِلّٰهِ فَاعْتَصِمِ
Artinya: "Sejuklah mata pembacanya lalu kakatakan padanya.
Sungguh anda telah beroleh bahagia berpeganglah selalu pada tali Allah taala."
إِنْ تَتْلُهَا خِيْفَ مِنْ حَرِّ نَارِ لَظىٰ ۞ أَطْفَأْتَ حَرِّ لَظىٰ مِنْ وِّرْدِهَا الشِّبيَمِ
Artinya: "Jika karena takut kau membacanya dari panas neraka ladha.
Maka kau padamkan panasnya karena kesejukan airnya."
كَأَنَّهَا الحَوْضُ تَبْيَضُّ الْوُجُوهُ بِهِ ۞ مِنَ العُصَاةِ وَقَدْ جَآءُوهُ كَالْحُمَمِ
Artinya: "Al-Quran laksana telaga dapat putihkan wajah.
Wajah para pendosa wajah nan hitam arang tak cerah."
وَكَالصِّـــــــــرَاطِ وَكَالْمِيْزَانِ مَعْدَلَةً ۞ فَالْقِسْطُ مِنْ غَيْرِهَا فِيْ النَّــــاسِ لَمْ يَقُمِ
Artinya: "Al-Quran tegak bak lurusnya jalan laksana keadilan timbangan.
Keadilan selain Al-Quran di kalangan manusia tiada yang langgeng bertahan lama."
لَا تَعْجَبَنْ لِحَسُوْدٍ رَّاحَ يُنْكِرُهَا ۞ تَجَاهُلً وَّهُوَ عَيْنُ الْحَاذِقِ الْفَهِمِ
Artinya: "Jangan heran pada pendengki yang berusaha mengingkari.
Pura pura bodoh diri padahal ia cerdas dan memahami."
قَدْ تُنْكِرُ الْعَيْنُ ضَوْءَ الشَّمْسِ مِنْ رَّمَدٍ ۞ وَيُنْكِرُ الْفَمُ طَعْمَ الْمَآءِ مِنْ سَقَمِ
Artinya: "Terkadang mata sakit mengingkari pada sinar matahari.
Segar air tekadang mulut pungkiri karena sakit yang menyilimuti."
Itulah tadi teks dan terjemah Qasidah Burdah Imam Busiri yang bisa anda baca-baca dan ambil istifadah. Untuk kelanjutan qasidahnya bisa anda baca di artikel selanjutnya. Selamat membaca dan terima kasih