Widget HTML #1

Melihat Lebih dalam; Membaca Basmalah Ketika Salat Jahriyah dalam Perspektif Berbagai Mazhab

"Salat adalah tiang agama". Itulah salah satu bunyi hadis nabi yang menjelaskan kepada umatnya bahwa siapa saja yang tidak melaksanakan salat, maka secara tidak langsung dirinya merobohkan tiang agama. 

Melaksanakan salat tentunya merupakan sebuah kewajiban bagi setiap orang yang beragama Islam. Untuk menjalankan kewajiban ini, seseorang harus bisa dan mengerti tata cara yang benar ketika melakukan salat. Hal ini supaya salatnya sah secara syariat dan diterima oleh Allah azza wa jalla. 

Dan salah satu tata cara melakukan salat yang benar adalah membaca surat Al-Fatihah. Karena surat Al-Fatihah merupakan rukun salat menurut mazhab Syafiiyah. Yang mana ketika salah satu rukun tidak terpenuhi maka salatnya bisa dikatakan tidak sah secara syariat. 

Lalu ketika kita membahas surat Al-Fatihah dalam salat, munculah pertanyaan mengenai basmalah. Kita tau bahwa kalau di mazhab kita (Syafi'i) mengikutkan dan mengeraskan bacaan basmalah ketika salat jahriyah. Akan tetapi bagaimana jika kalau kita lihat dari berbagai pandangan para imam mazhab mengenai basmalah ini? Apakah basmalah tidak diikut sertakan bersamaan surat Al-Fatihah dalam salat? Atau bagaimana?. Hal ini sangatlah menarik untuk dibahas terlebih melihat banyaknya statement-statemen liyar yang bermunculan sekarang ini terkait soal agama. Penasaran dengan jawabannya?. 

Nah, pada artikel kali ini saya akan menjelaskan kepada anda terkait membaca basmalah ketika salat jahriyah menurut perspektif berbagai mazhab. Dan berikut ini penjelasannya. 

Melihat Lebih dalam; Membaca Basmalah Ketika Salat Jahriyah dalam Perspektif Berbagai Mazhab

bacaan basmalah dalam salat

Sebelum membahas lebih dalam mengenai bacaan basmalah, alangkah baiknya kita mengetahui lebih dulu apa itu salat jahriyah?. Dan juga apa perbedaannya dengan salat sirriyah yang menjadi kebalikan dari salat jahriyah?. 

Salat jahriyah adalah salat fardu yang diwajibkan bagi kita ketika melakukan salat untuk mengeraskan bacaan surat Al-Fatihah dan surat-surat dalam Al-Quran di dua rakaat salat fajar (subuh), dua rekaat yang pertama salat magrib dan isya'. Dan selain salat yang disebutkan tadi dinamakan salat sirriyah atau salat yang tidak boleh mengeraskan bacaan surat Al-Fatihah dan surat-surat dalam Al-Quran ketika melakukan salat. 

Secara singkatnya salat jahriyah adalah salat subuh, magrib, dan isya'. Sedangkan salat sirriyah adalah salat dzuhur dan asar. 

Setelah mengetahui apa itu salat jahriyah dan sirriyah. Kita kembali ke pertanyaan awal. Bagaimana perspektif para mazhab terkait membaca basmalah ketika salat jahriyah?. 

Pada dasarnya para ulama ahli fiqih sepakat bahwa orang yang melakukan salat harus mengeraskan bacaan surat Al-Fatihah dan surat-surat dalam Al-Quran ketika melakukan salat jahriyah. Akan tetapi mereka berbeda pendapat terkait membaca basmalah ketika salat jahriyah. 

Dan penyebab perbedaan pendapat diantara mereka ini salah satunya adalah apakah basmalah merupakan ayat dari surat Al-Fatihah saja atau dari setiap surat Al-Quran, atau bahkan bukan merupakan ayat dari keduanya?.

Baca Juga: Mengungkap Lafat Basmalah dan Hukumnya Ketika Salat dalam Perspektif Berbagai Mazhab

Setidaknya ada 3 pendapat terkait persoalan membaca basmalah ketika salat jahriyah. 

Pendapat pertama, mazhab Malikiyah berpendapat bahwa orang yang melakukan salat tidak boleh membaca basmalah secara keras maupun pelan di dalam surat Al-Fatihah dan di surat-surat lainnya. Dan hal ini berlaku ketika melaksanakan salat fardu saja. Sedangkan ketika melakukan salat sunah diperbolehkan membaca basamalah di dalam surat Al-Fatihah. 

Mazhab Malikiyah berpendapat demikian karena berlandaskan dalil hadis nabi yang berbunyi:

عن أنس قال :"صَلَّيْتُ مع رَسولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ وأَبِي بَكْرٍ، وعُمَرَ، وعُثْمَانَ، فَلَمْ أسْمَعْ أحَدًا منهمْ يَقْرَأُ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ"

Hadis tersebut menjelaskan kepada kita bahwa basmalah tidak dibaca di dalam surat Al-Fatihah karena nabi sendiri tidak melakukannya.

Pendapat kedua, mazhab Syafiiyah berpendapat bahwasannya orang yang melakukan salat disunahkan mengeraskan bacaan basmalahnya bersamaan dengan surat Al-Fatihah dan surat-surat lainnya ketika dalam salat jahriyah. Mazhab Syafiiyah berpendapat demikian karena berlandaskan dalil hadis nabi yang berbunyi:

عن ابي هريرة قال قال رسول الله صلي الله عليه وسلم: إذا قرأتم الحمدُ للهِ فاقرءوا بسمِ اللهِ الراحمن الرَّحيمِ ، فإنَّها أمُّ القرأن ، وأمُّ الكتابِ ، والسَّبعُ المثاني ، وبسمِ اللهِ الراحمن الرَّحيمِ إحدَى آياتِه

Hadis tersebut menjelaskan kepada kita bahwa basmalah merupakan ayat dari surat Al-Fatihah. Jadi ketika seseorang membaca surat Al-Fatihah maka harus bersamaan dengan basmalah ketika melakukan salat.

Pendapat ketiga, mazhab Hanafiyah dan Hanabilah berpendapat bahwasa orang yang melakukan salat jahriyah maka ia harus melirihkan bacaan basmalahnya ketika bersamaan dengan surat Al-Fatihah. Akan tetapi bila dibaca bersamaan dengan surat-surat dalam Al-Quran, maka bacaan basmalah boleh dikeraskan. 

Mazhab Hanafiyah dan Hanabilah berpendapat demikian karena berlandaskan dalil hadis nabi yang berbunyi:

عن عائشة قالت كان رسول الله صلي الله عليه وسلم يستفتح الصلاة بالتكبير و القراءة بالحمد لله رب العالمين

Pada kesimpulannya, menurut Dr. Ahmad Athaallah Abdul Basit (pengajar di Universitas Al-Azhar fakultas dirasat islamiyah wa arabiyah Julian fiqih muqaran) bahwa beliau memilih pendapat yang ke-3. Hal ini dikarenakan beliau beralasan bahwa pendapat ke-3 adalah pendapat yang wasat (tengah-tengah) diantara dua pendapat tadi (mazhab Malikiyah dan Syafiiyah). 

itulah tadi penjelasan mengenai persoalan terkait membaca basmalah ketika salat jahriyah menurut perspektif berbagai mazhab. Dan bila anda mendapatkan kesalahan dalam artikel ini saya meminta maaf sebanyak-banyaknya. Akhir kata, semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi semua orang yang membacanya, selamat membaca.