Widget HTML #1

5 Ekspektasi Orang Terhadap Mahasiswa; Nomor 4 Bikin Geleng-Geleng Kepala

Andreysetiawan.com - Menjadi seorang mahasiswa adalah suatu hal yang membanggakan bagi diri sendiri maupun kedua orang tua. Apalagi bisa masuk di salah satu universitas terbaik dengan jalur beasiswa. Hal itu adalah sebuah kebanggan yang berlipat ganda. Tapi tak elok rasanya jika membanggakan diri saja tanpa bersyukur. Bersyukur bukan cuma dengan ucapan tapi juga dengan perbuatan. Misalnya selagi diberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi kita harus berusaha belajar sebaik mungkin. 

Terlepas dari hal itu semua, orang lain pasti punya ekspektasi terhadapmu yang notabene adalah  seorang mahasiswa. Ya, kamu tidak bisa melarang mereka berekspektasi, karena itu adalah hak mereka. Tapi hal yang perlu kamu perhatikan secara saksama adalah sikapmu terhadap ekspektasi-ekspektasi mereka. Bagainmana kamu bersikap menghadapi tekanan-tekanan yang datang. Apakah kamu hanya bisa mengeluh? pasrah? menyerah? itu semua kembali kepada dirimu sendiri. 

Dan pada artikel kali ini saya ingin berbagi kepadamu mengenai ekspektasi-ekspektasi apa saja sih yang kemungkinan besar dialami mahasiswa?. Berikut adalah beberapa ekspektasi-ekspektasi yang kerap dilontarkan kepada mahasiswa: 

5 Ekspektasi Orang Terhadap Mahasiswa; Nomor 4 Bikin Geleng-Geleng Kepala

foto wisuda

1. Lulus dari bangku perkuliahan langsung punya pekerjaan

Tidak sedikit dari mahasiswa pasti pernah berfikir tentang pekerjaan apa yang akan ia dapatkan ketika sudah lulus dari bangku perkuliahan. Bahkan ada yang sampai overthingking, mau tidur pun masih saja kepikiran: “nanti habis lulus kuliah kerja apa ya? Kerja dimana ya? Nanti kalo belum dapat kerja terus aku harus gimana? kalo dapat kerja di luar kota terus orang tua yang ngerawat siapa? seakan-akan kalimat 5W+1H berputar-putar di ubun-ubun kepala, bener ngak?.

Semua ini timbul karena berbagai faktor internal maupun eksternal yang masuk pada dirimu, salah satunya adalah ekspektasi orang lain pada dirimu. Sebenarnya sah-sah saja jika kamu mulai mempersiapkan bekal sejak dini ketika di bangku perkuliahan. Tapi untuk menyikapinya tidak perlu berlebihan sampai overthingking. Lakukan apa yang perlu kamu lakukan saat ini dan kejar prioritasmu.

2. Kerja di perusahaan bergengsi

Menjadi fresh graduede pasti pasti menjadi bahan obrolan yang hangat dikalangan ibu-ibu tetangga. Apalagi baru lulus sudah mendapatkan pekerjaan. Ech si A yang baru lulus tahun ini udah dapat kerja ya? kerjanya di mana? pasti kerja di perusahaan besar dong, orang lulusan universitas (…). Padahal toh universitas tidak menjamin lulusan mahasiswanya bakal bekerja di perusahaan bergengsi.

Jadi untuk kamu yang saat ini masih menjadi fresh graduede janganlah gusar dengan ekspektasi orang. Setiap orang pasti memiliki standar yang berbeda-beda. jadi jangan samakan standarmu dengan standar orang lain. 

3. Punya tabungan

Seorang fresh graduede yang sudah memiliki pekerjaan pasti banyak orang yang berekspektasi tentang tabungan. Wah, udah kerja nih, punya tabungan banyak nih, bisa jalan-jalan kemana-mana nih. Tapi pada realitanya ngak semua fresh graduede seperti itu. Individu satu dengan yang lain pasti memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Dan untuk merealisasikan kebutuhan setiap individu pasti perlu pemasukan dan pengeluaran yang beda pula. Jadi jangan samakan individu satu dengan yang lain.

Untuk kamu yang sudah sampai ditahap ini tetaplah tenang dan nikmati prosesnya. Teruslah berusaha mencapai target yang kamu impikan tanpa harus terpengaruh asumsi liar dari orang lain kepada dirimu.

4. Tau akan semua hal

Seseorang yang notabene adalah seorang mahasiswa harus bisa dan siap jika ada orang yang bertanya. Misalnya seorang mahasiswa jurusan farmasi ditanya seorang ibu-ibu: “Dik, kamu kan mahasiswa farmasi kan ya? Ini saya mau tanya anak saya sakit gigi udah 3 hari ngak sembuh-sembuh, obatnya apa ya dik?”. “Och obatnya ini buk, mereknya ini. Nanti belinya di Apotek sebelah sana ya buk”. Ini adalah contoh benar, seorang mahasiswa jurusan farmasi ditanya soal obat, pas dan nyambung dengan jurusannya. 

Lain halnya contoh kasus yang satu ini, seorang mahasiswa jurusan tafsir (bidang agama) ditanya oleh seorang bapak-bapak tetangga kampung sebelah: “Nak, kamu kan sekolah jurusan agama kan ya? Ini anak saya udah satu minggu badanya panas belum sembuh-sembuh. Udah saya obatin kesana kemari masih saja belum sembuh, takutnya anak ini ketempelan mahkluk ghoib. Jadi saya minta tolong ke adek buat nyuwuk (ngobatin secara ghoib) anak saya. barangkali bisa sembuh habis kamu suwuk''. Ini adalah contoh kasus yang salah. 

Memang benar sih dia mahasiswa bidang agama, tapi ngak gitu juga minta tolongnya. Masak dimintain suwuk. Kuliahnya jurusan agama tapi bukan berarti bisa nyuwuk dong. Ingat kuliahnya keagaamaan (tafsir) bukan kuliah perdukunan.

Itu tadi adalah beberapa contoh kasus yang saya kira sering terjadi pada mahsiswa. Memang bagus sih jika seorang mahasiswa bisa menguasai berbagai bidang keilmuan. Tapi mahasiswa di bangku perkulihan belajar pada spesialisnya masing-masing. Ngak mungkin mahasiswa tata boga bisa menjawab pertanyaan tentang teori relativitas mahasiswa fisika, begitu juga sebaliknya. Jadi ngak benar bila ada orang yang berekspektasi jika seorang mahasiswa tau akan semua hal.    

5. Menikah

Salah satu ekspektasi yang sering muncul kepada mahasiswa fresh graduede adalah soal menikah. Tidak sedikit dari mahasiswa pasti pernah merasakannya. Hal ini memang tidak begitu bermasalah bagi sebagian orang yang sudah siap secara lahir dan batin. Tapi bermasalah bagi sebagian orang yang masih belum siap. Entah itu kesiapan mental ataupun material. Boro-boro kesiapan mental ataupun material, calonya aja belum ada, hehehehe. 

Baca juga: 3 Kebiasaan yang Bisa Membuatmu Menjadi Orang Sukses

Itulah tadi beberapa ekspektasi-ekspektasi orang terhadap mahasiswa yang bisa saya bagikan. Sebenarnya masih banyak lagi ekspektasi-ekspektasi yang belum tercantumkan di artikel ini. Namun, akibat keterbatasan ilmu maka saya minta maaf sebanyak-banyaknya. Jadi buat kamu yang masih berjuang mencari ilmu di bangku perkuliahan. Tetaplah semangat dan jangan mudah terprovokasi dengan ekspektasi orang.

Orang boleh berekspektasi terhadapmu tapi Ingatlah standar setiap orang berbeda, jangan samakan standarmu dengan mereka. Dan semua orang di dunia ini punya zona waktunya masing-masing. Jadi nikmatilah prosesmu saat ini dan teruslah berjuang pantang menyerah. Keep the spirit and be the best version of yourself, thank you.