Widget HTML #1

Dahsyatnya Lantunan Doa Seorang Ibu

Andreysetiawan.com - Dikisahkan ada seorang ulama yang mashur dikalangan umat muslim kala itu. Beliau adalah Syekh Soleh bin Muhammad bin Rifai. Silsilah beliau bersambung sampai Syekh Ja’far As-Shodiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Imam Husain bin Saidiana Ali bin Abi Thalib suami Saidah Fatimah Az-Zahra binti Nabi Muhammad salallahu alaihi wa sallam.

Syekh Soleh Al-Ja'fari

Syekh Soleh merupakan guru dari ulama-ulama Al-Azhar, Mesir dan ulama-ulama besar dunia. Diantara murid-muridnya adalah Syaikh Ali Jumah yang merupakan mufti di Mesir.

Kisah ini bermulai ketika Syekh Soleh pertama kali menjalankan ibadah haji pada tahun 1952 M. Pada saat itu beliau berada di depan Ka’bah seraya berdoa supaya Allah SWT memperkenankannya untuk mejalankan ibadah haji setiap tahunnya. Dan alhasil doa yang beliau panjatkan diijabah oleh Allah SWT.


Setiap tahunnya Syekh Soleh selalu berangkat ke Mekkah untuk menjalankan ibadah haji. Kecuali pada tahun 1962 M ketika beliau ada di Mesir yang saat itu situasi dan kondisinya tidak memungkinkan untuk berangkat ke Mekkah. Kemudian beliau pergi ke Sudan dan bermaksud untuk berangkat ke Mekkah dari sana. Namun ternyata situasi dan kondisinya tidak memungkinkan untuk berangkat ke Mekkah juga. Dan akhirnyapun memilih untuk pulang ke kampung halamnya di Dunqula, Sudan.

Sesampainya beliau di depan pintu rumahnya. Dibukakanlah pintu oleh sosok perempuan tua yang tak lain adalah ibunya sendiri. Ketika ibunya melihat anaknya pulang ke rumah, tiba-tiba ibunya memeluk syekh soleh seraya berkata:"maafkan ibu nak, ibu telah membeli seekor domba tahun lalu untuk dikorbankan tahun ini. Dan berdoa supaya engkau bisa mencicipi masakan ibu dari daging kurban itu”. Maka dengan hati yang luluh atas perkataan ibunya, mengertilah Syekh Soleh mengapa tahun ini dirinya sulit pergi ke Mekkah untuk menjalankan ibadah haji hingga akhirnya dibatalkan.

Demikianlah kehebatan doa dari seorang ibu. Dengan keridhoan dan doanya sehingga Allah SWT merahmati dan mengabulkan doanya. Nabi Muhammad salallahu alaihi wa salla bersabda:"kedudukan doa seorang ibu untuk anaknya, laksana kedudukan seorang nabi untuk umatnya”.